Dosa-Dosa Besar dan Macamnya
H. Eka Hardiana
Oleh: H. Eka Hardiana

EMBUN PAGI

Di dalam Alquran, Assunnah, Ijma’ para sahabat dan tabi’in, dan penjelasan para ulama, telah dipaparkan jenis-jenis perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. 

Bila kita meninjau berdasarkan tingkat dosa-dosa tersebut menurut kriteria syar’i, dosa dapat dikelompokkan menjadi dua macam: dosa besar dan dosa kecil.

Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبٰٓئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْـكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).”
(QS. An-Nisa’ [4]: Ayat 31)

Allah Ta’ala berfirman:

اَلَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰٓئِرَ الْاِثْمِ وَ الْفَوَاحِشَ اِلَّا اللَّمَمَ
“(Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil.”
(QS. An-Najm [53]: Ayat 32)

Dalam hadis sahih disebutkan, “Shalat lima waktu, dari Jumat ke Jumat, dari Ramadhan ke Ramadhan adalah saat penghapusan dosa-dosa yang ada di antara mereka selama dosa-dosa besar ditinggalkan.” (HR. Muslim).

Adapun amal yang dapat menghapus dosa mempunyai tiga tingkatan, yaitu:

1. Penghapusan atau Pengobatan

Penghapusan dosa-dosa kecil yang dsebabkan oleh lemahnya keikhlasan dalam beramal dan melaksanakan haknya.

Diibaratkan semacam tingkatan obat yang lemah yang dapat membantu usaha perlawanan terhadap penyakit scara kuantitas dan kualitas.


2. Perlawanan

Melawan dosa-doa kecil dan peningkatan perlawanan secara gigih sedikit demi sedikit untuk menghapus dosa yang besar.


3. Upaya dan Ikhtiar

Memperkuat usaha penghapusan dosa-dosa kecil sehingga terbangun suatu kekuatan yang dapat menghapuskan sebagian dosa besar.

Dalam kitab hadis, Shahihain, disbutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, “Jauhilah tujuh pembinasa!”

Ditanyakan, “Apakah itu ya Rasulullah?”

Beliau bersabda, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, makan harta anak yatim, makan riba, melarikan diri dari peperangan, dan menuduh wanita (yang telah kawin) yang tidak tahu-menahu dan mukminat dengan tuduhan perzinaan.” (H.R. Bukhari)

Selanjutnya dalam kitab yang sama disebutkan, suatu saat beliau ditanya, “Dosa apa yang terbesar di sisi Allah?” 

Beliau bersabda, “Engkau menjadikan sekutu untuk Allah, sedangkan Dia yang menciptaknmu.”

“Lalu apa lagi?”

Beliau bersabda, “Engkau membunuh anak-anakmu karena engkau takut (kalau) ia makan bersamamu.”

“Lalu apa lagi?”

Beliau bersabda, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.”

Lalu Allah Ta’ala menurunkan yang membenarkan itu:

وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَـقِّ وَلَا يَزْنُوْنَ 

“dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina;”
(QS. Al-Furqan [25]: Ayat 68)


Banyak orang berbeda pendapat dengan memberi kriteria tentang dosa besar, apakah jumlahnya terbatas?

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berpendapat bahwa dosa besar ada empat. Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu berpendapat lain. Ia menyebut dosa besar ada tujuh. Abdullah bin Amr bin Ash mengatakan ada sembilan, kemudian yang lain ada yang mengatakan tujuh puluh dan lain sebagainya.

Berkatalah Abu Thalib Al-Makki, “Aku mengumpulkan pendapat para sahabat, maka aku temukan empat macam dosa besar yang bersemayam di dalam hati, yaitu:
1. Syirik kepada Allah
2. Mengulang-ulangi maksiat
3. Putus asa dari Rahmat Allah
4. Merasa aman dari Hukuman Allah

Kemudian empat dosa besar dari lidah:
1. Bersaksi palsu
2. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina
3. Sumpah yang menyesatkan (palsu)
4. Sihir

Tiga dosa besar dalam perut:
1. Meminum arak (khamr)
2. Makan harta anak yatim
3. Makan Riba

Dua macam dosa besar dalam kemaluan:
1. Zina
2. Homoseks

Selanjutnya dua dosa besar pada tangan:
1. Membunuh
2. Mencuri

Pada kaki ada satu, yang melarikan diri dari medan perang. Dan satu bergabung pada seluruh badan, yaitu mendurhakai kedua orang tua.

Mereka yang berpendapat bahwa dosa besar tidak dibatasi dengan jumlah, antara lain, ada yang mengatakan bahwa semua yang jelas dilarang Allah dalam Alquran adalah dosa besar dan yang dilarang Rasulullah Shllallahu alahi wa Sallam adalah dosa kecil.

Sumber:
Kitab Ad-Dau wa Ad-Dawa, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. Edisi Indonesia: Terapi Penyakit Hati, Qishti Press

Pamoyanan, 15 Sya’ban 1441 H/9 April 2020 M (Zoom)

Written by puijabar

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *